Jumat, 24 Juni 2016

saat doa penuh harapan belum terkabulkan

SAAT DOA PENUH HARAPAN BELUM JUGA DI KABULKAN.

Banyak manusia yang selalu berdo’a, begitu pula dengan diriku.
Bukan hanya berdo’a agar kedua orang tuaku di muliakan-Nya, dan dimasukkan ke dalam surga.
Lebih dari itu, aku berdoa agar Ia segera mempertemukan ku dengan sosok yang hingga saat ini belum jua kasat mata.
Sosok yang ku harapkan mampu menjadi imam,
Sosok yang ku harapkan siap jadi ayah teladan,
Pun sosok lelaki idaman yang selama ini aku impikan.

Segala amalan telah aku lakukan,
Sedekah, shalat malam, bahkan shaum (puasa) sunah pun tak ku lewatkan.
Namun usahaku hingga kini belum jua menemukan titik terang.
Hinga hatiku menggerutu berkata “Kapan kau akan menghadirkannya untukku wahai Tuhan?”

Oh, sahabat…
Aku sadar, tidak seharusnya aku menyalahkan Allah sebagai Tuhan. 
Tidak pula beranggapan bahwa Allah tak punya titik keadilan

Aku coba pejamkan mata dan merenungkan nya
Hela nafas panjang dan mulai membayangkan.
Apa yang membuat jodoh ku datang begitu lama?
Apa yang membuat penantianku seolah-olah sia-sia?

Bukan! Bukan karena Allah mendzolimiku.
Bisa jadi karena ada yang salah dalam niatku,
Bisa jadi aku belum menemukan konsep ikhlas dalam ibadahku.
Bisa jadi ada titik hitam di hatiku,
Hingga aku berubah lebih baik bukan karena Allah, melainkan hanya formalitas agar terlihat shalehah
Ternyata, itu sebabnya do’a ku yang selama ini di panjatkan tertahan dengan niat yang salah.

Yuk! Sebelum terlambat, mari kita luruskan niat, memperbaiki diri semata-mata karena Ilahi, jangan selipkan semua perubahan kita hanya karena agar dapat Allah hadiahi kekasih hati.
Karena kesuksesan seseorang berawal dari niat. Jika niatnya buruk, alhasil yang di dapatkanpun takkan baik. Maka, niatkan semua perbuatan baik kita semata-mata untuk beribadah, yakinlah jika ridho Allah sudah kita gapai, jodoh idaman akan datang dengan sendirinya.

Setuju ?
Terinspirasi dari buku “Asyiknya Bangun Cinta”
Boleh di SHARE :)

Selasa, 21 Juni 2016

ukhti wa akhi...


..................................................................
Hai Lelaki Ingatlah, Jangan Cintai Kami Karena Nafsu Cintailah Kami Karena Iman

Cintailah seseorang karena imannya bukan karena nafsunya. Ladies, berhati-hatilah dalam mencinta. Bukankah di akhirat nanti kamu akan bersama dengan orang yang kamu cintai? Ingatlah pesan dari ‘Ibnu Qayyim Al-Jauziyah’ yang mengatakan bahwa cinta akan lenyap dengan lenyapnya sebab.

Oleh karena itu, jika kamu mencintai seseorang karena kecantikan dan ketampanannya, maka saat kecantikan dan ketampanannya hilang kamu akan kehilangan rasa cintamu terhadapnya. Jika mencintainya karena harta, maka saat hartanya hilang, hilanglah pula cintamu kepadanya.

Oleh sebab itu, jadikanlah sesuatu yang abadi itu sebagai sebab dari rasa cintamu karena Allah. Kelak, akan ada hari di mana kita menyadari bahwa anak kita lebih membutuhkan ibu yang soleh dan juga pintar dibandingkan dengan ibu yang cantik dan menarik.

Jika ada seseorang yang mengajakmu untuk salat berjamaah di awal waktu, mengajakmu ikut pengajian, mengajakmu untuk belajar Quran, bertanya kapan kamu akan memakai jilbab, memberitahumu untuk tidak berbuat ghibah, merasa khawatir saat kamu berduaan dengan yang bukan muhrim, bersedih saat kamu keluarkan makian, itu artinya dia benar-benar sayang kepadamu.

Kenapa pacaran sebaiknya dilakukan setelah menikah? Karena wanita bukanlah suatu barang atau pakaian yang bisa untuk dicoba-coba. Jika kalian mempunyai pacar? Maka katakanlah pada pacarmu, “Jika kamu memang wanita yang tertulis untukku di Lauhul Mahfud, maka Tuhan pasti akan menjaga rasa sayang ini agar tetap tumbuh di hatiku dan juga hatimu. Tapi selama tidak ada ikatan di antara kita berdua, maka jangan sekalipun untuk menghiraukan perasaan itu, karena kita tidak ada hak atasnya.”

Allah tidak pernah ingkar janji. Jika terus menjaga diri, maka kita akan mendapatkan pendamping yang lurus hatinya. Dengan cinta yang berlandaskan atas dasar iman, maka kamu akan membawa sang kekasih ke dalam surga yang abadi. Sedangkan bila cinta dilandasi dengan syahwat, maka hal itu akan membawamu bersama pasangan kedalam penyesalan yang abadi.

Ladies, ingatlah pesan dari Ibnu Qayyim yang mengatakan bahwa cinta itu mensucikan akal, menghilangkan kekhawatiran, memunculkan keberanian, mendorong untuk berpenampilan rapih, membangkitkan selera makan, menjaga akhlak yang mulia, membangkitkan semangat, menggunakan wewangian, memperhatikan pergaulan yang baik, serta menjaga adab dan juga kepribadian. Tapi cinta juga merupakan sebuah ujian untuk orang-orang yang saleh dan cobaan untuk ahli ibadah.

Cintailah seseorang yang memang bisa menjadi penyemangat saat taat dan menjadi pengingat saat maksiat. Carilah suami yang bisa menjadi sosok ayah yang baik, karena ayah merupakan jabatan yang tidak akan bisa tergantikan. Dan cintailah orang yang benar-benar bisa menjadi imam dalam shalat malammu.

Karena laki-laki sejati itu mendatangi ayahnya, bukan putrinya. Laki-laki sejati itu ngajak wedding, bukannya dating. Laki-laki sejati itu ngajak akad, bukan malah ngasih coklat. Ladies, carilah laki-laki yang benar-benar bertanggung jawab.

Setuju ????
Semoga bermanfaat. 😉

Rabu, 15 Juni 2016

kehadiranmu

bismillahirrahmanirrahim.....

kau semilir angin yang turun dari atas puncak pegunungan. Berjalan pelan menuju lembah lalu menari-nari seperti bocah di atas cermin ilusi danau segara anak. Yang riak airnya bening sebening dua bola matamu, dua telinga yang terlihat tak menyatu namun dibaliknya terdapat jalan menuju satu tujuan. 
Tiadakah rindu ?
Jika jarak antara tubuhku dan tubuhmu telah begitu tabah pada sagala apapun yang membuat sapasang mata kita kerap basah.
Engkau telah mengubah hidupku menjadi lebih berwarna. Dengan tiba-tiba kau datang dan mengubah segalanya. Mungkin engkau adalah jawaban dari doa yang selalu ku panjatkan kepada Allah. 
Thanks to Allah yang tlah mempertemukanku dengan mu.